Jumat, 23 Desember 2011

Akseb Pre Eklamsi Ringan


BAB I
PRE – EKLAMSI RINGAN

Pre-Eklamsi Ringan maupun Berat

A.  PENGERTIAN
Pre – eklamsi dan eklamsi merupakan kesatuan penyakit, yakni yang langsung disebabkan oleh kehamilan, walaupun belum jelas bagaimana hal itu terjadi pre – eklamsi diikuti dengan timbulnya hipertensi disertai protein urin dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan (Ilmu Kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, Fak UI Jakarta, 1998). Diagnosis pre-eklamsia ditegakkan berdasarkan adanya dua hari tiga gejala, yaitu penambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi dan proteinuria. Penambahan berat badan yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 kg seminggu berapa kali. Edema terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka. Tekanan darah > 140/90 mmHg atau tekanan sitolik meningkat >30 mmHg atau tekanan diastalik >15 mmHg yang diukur setelah pasien beristirahat selama 30 menit.
   
B.  ETIOLOGI
Penyebab pre-eklamsi belum diketahui secara pasti, banyak teori yang coba dikemukakan para ahli untuk menerangkan penyebab, namun belum ada jawaban yang memuaskan. Teori yang sekarang dipakai adalah teori ikhemik plasenta. Namun teori ini juga belum mampu menerangkan semua hal yang berhubungan dengan penyakit ini.

C.  KLAFIKASI
Pre-eklamsi digolongkan menjadi dua golongan :
1.     Pre-eklamsi ringan :
-      Kenaikan tekanan darah diastolic 15 mmHg atau >90 mmHg dengan 2 kali pengukuran berjarak 1 jam atau tekanan drastolik sampai 110 mmHg.
-      Kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg atau > mencapai 140 mmHg.
-      Protein urin positif 1, edema umum, kaki, jari tangan dan muka, kenaikan BB > 1kg / mmHg
2.    Pre-eklamsi berat
-      Tekanan diastalik > 110 mmHg
-      Protein urin positif 3, oliguria, (urine, 5gr/L). hiperlefleksia, gangguan penglihatan, nyeri erigastrik, terdapat edema dan sianosis, nyeri kepak, gangguan kesadaran.

D.  PERUBAHAN PATOLOGI
Pre-eklamsi ringan jarang sekali menyebabkan kematian ibu. Oleh karena itu, sebagian besar pemeriksaan anatomic pada penyelidikan akhir-akhir ini dengan biopsy hati dan ginjal ternyata bahwa perubahan anatomi-patologik pada alat-alat itu pada pre-eklamsi tidak banyak berbeda dari pada ditemukan pada eklamsi. Perlu dikemukakan disini bahwa tidak ada perubahan histo patologik khas pada pre-eklamsi dan eklamsia. Perdarahan, infark, nirkosis ditemukan dalam berbagai alat tubuh. Perubahan tersebut mungkin sekali disebabkan oleh vasosfasmus arteriola. Penimbunan fibrin dalam pembuluh darah merupakan faktor penting juga dalam pathogenesis kelainan-kelainan tersebut terjadinya spasme pembuluh darah arterio menuju organ penting dalam tubuh dapat menimbulkan :
a.   Gangguan metabolism jaringan
·         Terjadi metabolism ana erobik lemak dan protein
·         Pembakaran yang tidak sempurna menyebabkan pembentukan badan keton dan asidosis.
b.   Gangguan peredaran darah dapat menimbulkan
·         Nekrosis (kematian jaringan)
·         Perdarahan
·         Edema jaringan
c.   Mengecilnya aliran darah menuju retroplasenter sirkulasi menimbulkan gangguan pertukaran nutrisi, CO2 dan O2 yang menyebabkan osfiksia sampai kematian janin dalam rahim.

E.  PERUBAHAN-PERUBAHAN PADA ORGAN
1.  Perubahan Hati
-      Perdarahan yang tidak teratur
-      Terjadinya rekrosis, thrombosis pada lebus hati
-      Rasa nyeri di epigastrium karena perdarahan subkapsuler spasme areriol.
2.  Retina
-      Spasme arteriol, edema sekitar diksus aptikus
-      Abiasio retina riepasnya retina
-      Menyebabkan penglihatan kabur.
3.  Otak
-      Spasme pembuluh darah arteriol otak menyebabkan anemia jaringan otak, perdarahan dan rekrosis
-      Menimbulkan nyeri kepala yang berat.
4.  Paru-Paru
-      Berbagai tingkat edema
-      Bronkopreumonia sampai abses
-      Menimbulkan sesak nafas sampai sianosis
5.  Jantung
-      Perubahan degenerasi lemak dan edema
-      Perdarahan sub-endokardial
-      Menimbulkan dekomsasia kordis sampai terhentinya fungsi jantung


6.  Aliran darah ke-plasenta
-      Spasme arteriol yang mendadak menyebabkan asfiksia berat sampai kematian janin.
-      Spasme yang berlangsung lama, menganggu pertumbuhan janin
7.  Perubahan Ginjal
-      Spasme arteriol menyebabkan aliran darah ke ginjal menurun sehingga filtrasi giomerulus berkurang.
-      Penyerapan air dan garam tubulus tetap, terjadi retensi air dan garam.
-      Edema pada tungkai dan tangan, paru dan organ lain.
8.  Perubahan Pembuluh Darah
-      Permeabilitasnya terhadap protein makin tinggi sehingga terjadi vasasi protein kejaringan.
-      Protein ekstravaskuler menarik air dan garam menimbulkan edema.
-      Hemokonsentrasi darah yang menyebabkan gangguan fungsi metabolism tubuh dan thrombosis.

F.  GAMBARAN KLINIK
Gambaran klinik mulai dengan kenaikan berat badan diikuti edema kaki atau tangan. Kenaikan tekanan darah, dan terakhir terjadi proteinuria. Pada pre-eklamsi ringan gejala subjektif beluk dijumpai, tetapi pre-eklamsia berat diikuti keluhan subjekti :
1.     Sakit kepala terutama daerah fronialis
2.    Rasa nyeri daerah epigastrium
3.    Gangguan mata, penglihatan menjadi kabur.
4.    Terdapat mual sampai muntah
5.    Gangguan pernafasan sampai sianosis
6.    Terjadi gangguan kesadaran

Dengan pengeluaran proteinuria, keadaan penyakit semakin berat, karena terjadi gangguan fungsi ginjal.

G.  DASAR DIAGNOSIS
Diagnosis pada umumnya diagnosis diferensial antara pre-eklamsia dengan hipertensi menahun atau penyakit ginjal tidak jarang menimbulkan kesukaran. Pada hipertensi menahun adanya tekanan darah yang meninggi sebelum hamil. Pada keadaan muda atau bulan post partum akan sangat berguna untuk membuat diagnosis.
Untuk diagnosis penyakit ginjal saat timbulnya proteinuria banyak menolong. Proteinuria pada pre-eklamsia jarang timbul sebelum TM ke 3, sedangkan pada penyakit ginjal timbul lebih dulu. Diagnosis ditetapkan dengan 2 dari trias prke-eklamsia yaitu kenaikan berat badan – edema, kenaikan tekanan darah dan terdapat proteinuria.

H.  PENCEGAHAN
Pre-eklamsi dan eklamsi merupakan komplikasi kehamilan yang berkelanjutan dengan penyebab yang sama. Oleh karena itu, pencegahan atau diagnosis dini dapat mengurangi kejadian dan menurunkan angka kesakitan dan kematian. Untuk dapat menegakkan diagnosis dini diperlukan pengawasan hamil yang teratur dengan memperhatikan kenaikan berat badan, kenaikan tekanan darah dan pemeriksaan urine untuk menentukan protenuria.
Untuk mencegah kejadian pre-eklamsia ringan dapat dilakukan nasehat tentang dan berkaitan dengan :
1.     Diet – Makanan
Makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak. Kurangi garam apabila berat badan bertambah atau edema. Makanan berorientasi pada empat sehat 5 sempurna untuk meningkatkan jumlah protein dengan tambahan satu butir telur setiap hari.

2.    Cukup Istirahat
Istirahat yang cukup pada ibu hamil dalam arti bekerja seperlunya dan disesuaikan dengan kemampuan. Lebih banyak duduk atau berbaring kearah punggung janin sehingga aliran darah menuju plasenta tidak mengalami gangguan.

3.    Pengawasan Antenatal (hamil)
Bila terjadi perubahan perasaan dan gerak janin dalam rahim segera datang ketempat pemeriksaan.

I.   PENANGANAN
Penanganan pre-eklamsia bertujuan untuk menghindari kelanjutan menjadi eklampsia dan pertolongan kebidanan dengan melahirkan janin dalam keadaan optimal dan bentuk pertolongan dengan trauma minimal. Pada pre-eklamsia penanganan simtomatik dan berobat jalan dengan memberikan :
1)    Sudctiva ringan
-      Phenobarbital 3 x 30 mgr
-      Valium 3 x 10 mgr
2)   Obat penunjang
-      Vitamin B, kompleks
-      Vitamin C, kompleks
-      Zat besi
3)   Nasihat
-      Garam dalam makanan dikurangi
-      Lebih banyak istirahat baring kearah punggung janin
-      Segera datang memeriksa diri.
4)   Jadwal pemeriksaan hamil dipercepat dan diperketat.
J.  PENGOBATAN
Pengobatan pre-eklamsi yang tepat adalah ferminasi kehamilan karena tindakan tersebut menghilangkan sebabnya dan mencegah terjadinya eklamsi serta kematian intrauterin. Pada kehamilan aterin atau dekat aterin tanpa komplikasi pada ibu dan janin, diberikan nitedipin dan magnesium sulfat, setelah itu dilakukan induksi persalinan. Pada kasus komplikasi pada ibu dan janin (tidak tergantung pada usia gastrasi), penanganan mediknya sama dengan penanganan diatas, akan tetapi penanganan obstetriknya lebih agresif.

K.  PERAWATAN
1.     Kamar isolasi
-      Menghindari rangsangan dari luar, sinar
-      Mengurangi menerima kunjungan
2.    Pengobatan medis
3.    Pengawasan dalam pengobatan
4.    Tindakan kebidanan


BAB II
ASUHAN KEBIDANAN KEPADA NY. C DENGAN
 PRE – EKLAMPSIA RINGAN

I.     PENGUMPULAN DATA DASAR
Tanggal 09 Mei 2009
A.  PENGKAJIAN
1.  Identitas /Biodata
Nama Pasien
Umur
Suku/bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat Rumah
:
:
:
:
:
:
:
Ny. C
25 Tahun
Aceh /Indo
Islam
SMP
IRT
Kp. Jawa

Nama suami
Umur
Suku/bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
:
:
:
:
:
:
:
Tn. B
35 Tahun
Aceh/Indo
Islam
SMU
Dagang
Kp. Jawa

2.  Anamnesa
Ibu cemas dan ingin mengetahui kehamilannya
1.     Riwayat menstruasi
HPHT                        : 15 Mei 2009
Menarche                 : 19 tahun
Siklus                        : 28 hari
Banyaknya                : 3 x ganti pembalut/hari
Dismenerhoe            : tidak ada
Teratur/tidak         : teratur
Lamanya                   : 7 hari
Sifat darah             : kental + cair

2.    Tanda-tanda kehamilan : tmt I
Haid yang terhenti
3.    Keluhan yang dirasakan pada kehamilan ini :
Rasa lelah                                                           : tidak ada
Mual muntah yang lama                                    : ada pada trimester I
Nyeri perut                                                        : tidak ada
Sakit kepala berat                                            : tidak ada
Penglihatan kabur                                             : tidak ada
Nyeri BAK                                                          : tidak ada
Rasa gatal pada vulva dab vagina/sekitarnya      : tidak ada
Pengeluaran cairan pervagina                          : tidak ada
Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai        : tidak ada           
Oedema                                                              : tidak ada
4.    Diet /makan seharu-hari                                       
Pola makan                                         : 3 x sehari
Komposisi                                           : nansi+ikan+sayur+buah+susu
5.    Pola eliminasi                                    
-  BAB : 1x sehari
-  BAK : 5-8 x sehari                                  
6.    Aktivitas sehari-hari :
Pola istirahat dan tidur : ± 2 jam siang dan ± 8 jam malam hari
Seksualitas : berkurang selama hamil
Pekerjaan : IRT
Imunisasi :
TT1 tanggal              : belum dapat
TT2 tanggal              : belum dapat
1.      Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu         :  belum ada
2.     Riwayat kehamilan kembar       :  belum ada
3.     Riwayat KB / kontrasepsi yang pernah digunakan    :  belum ada
4.     Riwayat Kesehatan
     1. Penyakit yang pernah diderita  :
§  Jantung                            :  tidak ada
§  Hipertensi                         :  tidak ada
§  Hepatitis                          :  tidak ada
§  DM                                     :  tidak ada
§  Ginjal                                 :  tidak ada
§  PMS dan HIV/AIDS       :  tidak ada
§  Epilepsi                              :  tidak ada
§  Lain-lain                            :  tidak ada
2. Perilaku kesehatan
§  Penggunaan alcohol / obat-obatan sejenisnya      :  tidak ada
§  Obat-obatan / jamu                                                  :  tidak ada
§  Merokok / makan sirih                                              :  tidak ada
§  Irigasi vagina / ganti pakaian dalam                       :  tidak ada

7.   Riwayat Sosial :
Status Perkawinan :  perkawinan syah
Kawin                       :  1 kali
Umur waktu kawin         : 24 tahun
Lamanya kawin kemudian hamil : 1 tahun  
Kehamilan ini direncanakan / tidak    :  direncanakan
Jenis kehamilan yang diharapkan       :  laki-laki
Rencana mengasuh anak                       :  sendiri



B. PEMERIKSAAN FISIK
1.     Keadaan umum          :  Baik
2.    Tanda vital
§  Tekanan darah    :  120/70 mmHg
§  Denyut nadi                     :  84x / menit
§  Pernafasan                       :  16x / menit
§  Temperature                   :  36,50C
3.    Lila                             
§  TB                                      :  153 cm
§  BB (sebelum hamil)         :  45 kg
§  BB (selama hamil)                       :  49 kg
§  Kenaikan                           : 5 kg
4.    Pemeriksaan Obstetri
1)    Inspeksi
§  Muka                     :  simetris
§  Conjungata           :  kemerahan
§  Sclera mata         :  putih
§  Leher                     :  Struma             :  tidak ada
                                  Vena jugularis :  tidak ada
§  Dada                      :  simetris
§  Mamae                   :  Benjolan          
                                  Striae               :  ada
                                  Ariola                :  hitam kecoklatan
                                 Papilla                :  Menonjol
§  Pinggang nyeri      :  tidak ada
§  Ekstramitas          :  oedema tangan dan jari         :  tidak ada
                                  Oedema tibia                           :  tidak ada
                                  Betis merah/lembek/keras   :  tidak ada
                                  Varices tungkai                                   :  tidak ada
                                  Reflex patella kanan              :  ada
§  Abdomen               :  Bekas luka                                :  tidak ada
                                  Pembesaran perut                   :  ada
                                  Bentuk perut                           :  bulat
                                  Oedema                                    :  tidak ada
                                  Acites                                       :  tidak ada
2)   Palpasi Uterus
§  TFU                        :  3 jari diatas pusat
§  Kontraksi               :  ada
§  Letak                      :  lintang
§  Presentasi              :  bahu
§  Posisi janin             :  melintang
§  Penurunan kepala :  tidak ada
§  TBBJ                      :  tidak ada
3)   Auskultasi
§  DJJ                        :  ada                   Tempat           :  setinggi pusat
§  Frekuensi               :  120x/menit      teratur/tidak            :  teratur
4)   Genetalia (Inspeksi)
§  Vulva dan vagina   :  Varices                 :  tidak ada
                                   Luka                   :  tidak ada
                                   Kemerahan          :  tidak ada
                                  Nyeri                     :  tidak ada
§  Perineum                :  bekas luka / luka parut          :  tidak ada
§  Lain-lain                 :  tidak ada

D. UJI DIAGNOSTIK
§  Pemeriksaan laboratorium  
§  Pemeriksaan darah  
§  Haemoglobin              :  tidak dilakukan
§  Pemeriksaan urine    :  tidak dilakukan
§  Protein                        :  tidak dilakukan
§  Albumin                      :  tidak dilakukan
§  Golongan darah         : O
§  Rheusu                        : tidak dilakukan

II.  INTERPRESTASI DATA
DX :           Ibu dengan usia kehamilan 28-30 minggu
DS : -      HPHT = 15-5-2008
        -     TFU   = 3 jari diatas pusat
Masalah : Ini merasa cemas
Kebutuhan : ibu ingin mengetahui kondisi kehamilannya

III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
   Tidak ada
V.  RENCANA MANAJEMEN
  Informasi ibu mengenai kondisi kehamilannya
  Anjurkan papa ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi dan mengkonsumsi pil zat besi / tablet sehari-hari
   Anjurkan pada ibu untuk menjaga persobal hygiene dengan benar
  Anjurkan pada ibu untuk segera mendapatkan imunisasi TT
   Anjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilannya secara teratur atau bila ada keluhan


VI. IMPLEMENTASI
§  Menginformasikan pada ibu mengenal kondisi kehamilannya
-      Kehamilan ibu sudah berusia 24 minggu
-      Kondisi kehamilan ibu dalam keadaan baik
§  Menganjurkan kehamilan ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi untuk pertumbuhan janinnya dan mengkonsumsi pil zat besi / tablet sehari, untuk mencegah terjadinya anemi.
§  Menganjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene dengan teratur
§  Menganjurkan pada ibu untuk segera mendapatkan imunisasi TT.
§  Menganjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilan secara teratur dan bila ada keluhan.

VII. EVALUASI
Ibu sudah mengerti dengan kondisi kehamilannya
Ibu sudah merasa lebih tenang
Ibu sudah mau menjalankan apa yang sudah dianjurkan


BAB  III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Suatu kondisi yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : Hipertensi, proteinuria dan edema yang kadang disertai konvulsi sampai koma. Dan ibu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan-kelainan vascular atau hipertensi sebelumnya.
Pada ibu hamil yang terkena pre-eklamsi juga sering mengalami tekanan darah yang tiba-tiba naik pada usia kehamilan 20 minggu bisa jadi petunjuk awal adanya pre-eklamsi. Kalau tidak cepat ditangani bisa membahayakan jiwa sang ibu dan bayi.

B.  Saran
Untuk mencegah kejadian pre-eklampsia ringan ibu dapat melakukan nasihat rentang, makanan tinggi protein, dan rendah lemak, untuk meningkatkan jumlah protein cukup istirahat dan pengawasan artendal (Hamil).

 

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, MPH. Prof. Dr. Rustam. Synopsis Obstetri. Jilid I. edisi kedua EGC. Jakarta, 1998.

Hanifa. Ilmu Kebidanan ed. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo. Jakarta 2005

  

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi keselamatan dan kesempatan, sehingga dapat menyelesaikan makalah Konsep kebidanan yang berjudul “Pre Eklamsi Ringan”.
Shalawat dan salam tak lupa kita sanjung sajikan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat sekalian.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Ibu “Herna Herlinda, SST” yang telah banyak membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Langsa,    Januari 2010
Penyusun


Kelompok VI



i
 

 


 
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................ i
DAFTAR ISI...................................................... ii
BAB  I     PRE-EKLAMSI RINGAN............................... 1
A.   Pengertian.................................................................................................. 1
B.    Etiologi.......................................................................................................... 1
C.    Klasifikasi .................................................................................................. 1
D.   Perubahan Patologi............................................................................... 2
E.    Perubahan-perubahan pada organ............................................. 3
F.    Gambaran klinik...................................................................................... 4
G.    Dasar diagnosis....................................................................................... 5
H.   Pencegah..................................................................................................... 5
I.    Penanganan ............................................................................................... 6
J.    Pengobatan................................................................................................ 7
K.    Perawatan................................................................................................... 7

BAB  II    ASUHAN KEBIDANAN KEPADA NY.R DENGAN PRE-EKLAMSI RINGAN 8
I.      Pengumpulan Data Dasar .............................................................. 8
II.     Interpretasi Data Dasar................................................................ 13
III.    Antisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial........................ 13
IV.   Tindakan Segera / Kolaborasi..................................................... 13
V.     Rencana Manajemen........................................................................... 13
VI.   Implementasi.......................................................................................... 14
VII.  Evaluasi....................................................................................................... 14

BAB III    PENUTUP............................................................................................................ 15
A.   Kesimpulan.................................................................................................. 15
B.    Saran............................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar