Senin, 04 Juni 2012

RPP Berkarakter bahasa indonesia


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

SEKOLAH                         :
MATA PELAJARAN       : Bahasa Indonesia
KELAS                               : X
SEMESTER                       : 1

A.          STANDAR KOMPETENSI :
Mendengarkan : 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

B.           KOMPETENSI DASAR :
1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari  media  elektronik (berita dan nonberita) 

C.          MATERI PEMBELAJARAN :
Siaran (langsung)  dari radio/ televisi,  teks yang dibacakan, atau rekaman berita/ nonberita
·         Pokok-pokok isi berita
·         penangapan isi berita

Sabtu, 24 Desember 2011

Makalah Adat dan BUdaya Aceh

 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG MASALAH
Berbicara tentang Budaya Aceh memang tak habis-habisnya dan tak akan pernah selesai sampai kapanpun. Topik yang satu ini memang menarik untuk dibicarakan terutama karena budaya itu sendiri sesungguhnya merupakan segala hal yang berhubungan dengan hidup dan kehidupan manusia. Jadi,selama manusia itu ada selama itu pula persoalan budaya akan terus dibicarakan.
Demikian pula halnya budaya Aceh, budaya yang terdapat didaerah yang pernah dilanda konflik dan Tsunami 26 Desember 2004  lalu. Dua peristiwa besar yang melanda Nanggroe Aceh Darusalam telah mencatat banyak sejarah.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang Pencipta dengan tulus. Suku Aceh merupakan kelompok mayoritas yang mendiami kawasan pesisir Aceh. Orang Aceh yang mendiami kawasan Aceh Barat dan Aceh Selatan terdapat sedikit perbedaan kultural yang nampak nya banyak dipengaruhi oleh gaya kebudayaan Minangkabau.

Jumat, 23 Desember 2011

Sejarah Kerajaan Aceh



SEJARAH KERAJAAN ACEH DARUSSALAM
Rumoh Aceh

Aceh (bahasa Belanda: Atchin atau Acheh, bahasa Inggris: Achin, bahasa Perancis: Achen atau Acheh, bahasa Arab: Asyi, bahasa Portugis: Achen atau Achem, bahasa Tionghoa: A-tsi atau Ache) yang sekarang dikenal sebagai provinsi Aceh memiliki akar budaya bahasa dari keluarga bahasa Monk Khmer proto bahasa Melayu dengan pembagian daerah bahasa lain seperti bagian selatan menggunakan bahasa Aneuk Jame sedangkan bagian Tengah, Tenggara, dan Timur menggunakan bahasa Gayo untuk bagian tenggara menggunakan bahasa Alas seterusnya bagian timur lebih ke timur lagi menggunakan bahasa Tamiang demikian dengan kelompok etnis Klut yang berada bagian selatan menggunakan bahasa Klut sedangkan di Simeulue menggunakan bahasa Simeulue akan tetapi masing-masing bahasa setempat tersebut dapat dibagi pula menjadi dialek. Bahasa Aceh, misalnya, adalah berbicara dengan sedikit perbedaan di Aceh Besar, di Pidie, dan di Aceh Utara. Demikian pula, dalam bahasa Gayo ada Gayo Lut, Gayo Deret, dan dialek Gayo Lues dan kelompok etnis lainnya Singkil yang berada bagian tenggara (Tanoh Alas) menggunakan bahasa Singkil. 

Skripsi IPS


SUATU TINJAUAN TERHADAP PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LANGSA YANG BERASAL DARI SMP 
DENGAN YANG BERASAL DARI MTs DALAM 
BIDANG STUDI SEJARAH

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu indfikator untuk mengukur maju dan mundurnya suatu masyarakat, daerah, bangsa atau Negara. Melalui pendidikan, upaya peningkatan kesejahteraan hidup umat manusia senantiasa hanya dilaksanakan oleh setiap pemerintah. Keadaan ini dapat dilihat pada beberapa Negara maju yang telah berhasil dalam bidang pendidikan.
Seperti Pemerintah Indonesia hingga saat ini terus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memajukan pendidikan, hal ini sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 khususnya Bab XIII. Dalam pasal 31 dinyatakan bahwa : “Pemerintah Mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan (Pengajaran) Nasional”. Juga terdapat dalam Pembukaan yaitu “Pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa”.

AMPUTASI


BAB I
AMPUTASI


Amputasi berasal dari kata “amputare” yang kurang lebih diartikan “pancung”.  Amputasi dapat diartikan sebagai tindakan memisahkan bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian ekstremitas. Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan dalam kondisi pilihan terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada ekstremitas sudah tidak mungkin dapat diperbaiki dengan menggunakan teknik lain, atau manakala kondisi organ dapat membahayakan keselamatan tubuh klien secara utuh atau merusak organ tubuh yang lain seperti dapat menimbulkan komplikasi infeksi.
Kegiatan amputasi merupakan tindakan yang melibatkan beberapa sistem tubuh seperti sistem integumen, sistem persyarafan, sistem muskuloskeletal dan sisten cardiovaskuler. Labih lanjut ia dapat menimbulkan madsalah psikologis bagi klien atau keluarga berupa penurunan citra diri dan penurunan produktifitas.
Penyebab / faktor predisposisi terjadinya amputasi  Tindakan amputasi dapat dilakukan pada kondisi :
1.    Fraktur multiple organ tubuh yang tidak mungkin dapat diperbaiki.
2.    Kehancuran jaringan kulit yang tidak mungkin diperbaiki.
3.    Gangguan vaskuler/sirkulasi pada ekstremitas yang berat.
4.    Infeksi yang berat atau beresiko tinggi menyebar ke anggota tubuh lainnya.
5.    Adanya tumor pada organ yang tidak mungkin diterapi secara konservatif.
6.    Deformitas organ.

Sifilis


BAB I
PENDAHULUAN

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit ini sangat kronik, bersifat sistemik dan menyerang hampir semua alat tubuh.
Penyebab penyakit ini adalah Treponema pallidum yang termasuk ordo spirochaetales, familia spirochaetaceae, dan genus treponema. Bentuk spiral, panjang antara 6 – 15 µm, lebar 0,15 µm. Gerakan rotasi dan maju seperti gerakan membuka botol. Berkembang biak secara pembelahan melintang, pembelahan terjadi setiap 30 jam pada stadium aktif.
Asal penyakit tidak jelas. Sebelum tahun 1492 belum dikenal di Eropa. Pada tahun 1494 terjadi epidemi di Napoli. Pada abad ke-18 baru diketahui bahwa penularan sifilis melelui hubungan seksual. Pada abad ke-15 terjadiwabah di Eropa. Sesudah tahun 1860, morbilitas sifilis menurun cepat. Selama perang dunia II, kejadian sifilis meningkat dan puncaknya pada tahun 1946, kemudian menurun setelah itu.
Kasus sifilis di Indonesia adalah 0,61%. Penderita yang terbanyak adalah stadium laten, disusul sifilis stadium I yang jarang, dan yang langka ialah sifilis stadium II.

Imoet

Imoet

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Smile

Smile